Katakan Cinta Sebelum Terlambat

Posted by on | | 0 komentar

*katakan cinta sebelum terlambat*

Bagiku, dia adalah satu-satunya. Namun bagi dia, mungkin aku hanyalah seorang wanita biasa…
“Jin, kamu mau pergi nonton bioskop?” Aku bertanya.
“Aku ngga bisa.”
“Kenapa? Kamu harus belajar ya di rumah?” Aku merasakan sedikit kekecewaan.
“Bukan… Aku mau pergi ketemuan sama teman…”
Dia selalu seperti itu. Baginya, aku hanyalah seorang ‘pacar’. Kata ‘cinta’ hanya keluar dari mulutku. Sejak aku mengenalnya, aku tidak pernah mendengar dia berkata “Aku mencintaimu”. Tidak pernah ada perayaan anniversary dalam hubungan kita. Bahkan mungkin dia sudah lupa dengan hari jadi kita.
Sejak hari pertama, dia tidak pernah mengucapkan “Aku cinta padamu”. Ini terus berlanjut sampai 100 hari … … 200 hari….
Dan setiap kali dia mengantar aku pulang, sebelum kita berpisah, dia hanya memberikan aku sebuah boneka. Setiap hari… tidak pernah sekalipun lupa. Aku tidak tahu mengapa dia melakukan itu…
Kemudian pada satu hari, sebelum kita berpisah…
Aku: “Umm, Jin, aku …”
Jin: “Apa? Jangan berhenti.. Katakan saja.”
Aku: “AKu mencintaimu.”
Jin: “… … … kamu… … sudah, bawa saja boneka ini dan pulanglah.”
Itulah bagaimana caranya menghiraukan kata-kata “Aku mencintaimu” dari mulutku dan memberikan sebuah boneka. Lalu dia menghilang, sepertinya berusaha lari dariku. Boneka yang aku terima darinya tiap hari, mengisi penuh kamarku.
Ada banyak….
Kemudian datang satu hari, hari ulang tahunku yang ke 15.
Ketika aku bangun di pagi hari, aku memikirkan sebuah pesta dengannya dan menunggu telpon darinya di dalam kamar.
Tetapi…. jam makan siang telah lewat, makan malam telah berlalu dan langit telah menjadi gelap … Dia masih belum menelepon..
Lalu sekitar jam 2 pagi, dia tiba-tiba menelepon dan membangunkanku dari tidur. Dia mengatakan kepadaku untuk segera keluar dari rumah. Aku tetap merasakan kebahagiaan mendengarkan panggilannya dan segera lari ke luar rumah dengan gembira.
Aku: “Jin…”
Jin: “Ini … … ambillah.”
Sekali lagi, dia memberikanku sebuah boneka kecil.
Aku: “Apa ini?”
Jin: “Aku belum kasih boneka ini kemarin. Jadi aku kasih sekarang. Aku pulang dulu ya… Bye…”
Aku: “Tunggu, tunggu! Kamu tahu hari ini hari apa?”
Jin: “Hari Ini? Huh?”
Aku merasa begitu sedih, aku pikir dia akan ingat hari ulang tahunku. Tapi ternyata tidak.
Ia berpaling dan berjalan seakan-akan tidak ada apa-apa. Lalu aku berteriak: “Tunggu …”
Jin: “… ….Ada yang perlu kamu omongin?”
Aku: “Katakan! Katakan kalau kamu mencintaiku…”
Jin: “Apa?!”
Aku: “Katakanlah… … …”
Aku merasa begitu sedih, tertekan, dan kecewa. Dia hanya berucap kata-kata dingin lalu pergi begitu saja.
“Aku ga mau bilang semudah itu kalau aku mencintai seseorang. Tapi kalau kamu benar-benar putus asa untuk mendengarkannya, ..carilah orang lain.”
Itulah kata-kata dingin yang diucapkannya sebelum dia lari menjauh. Kakiku terasa kaku, seketika aku jatuh ke tanah.
Dia tidak mau mengatakannya semudah itu… bagaimana dia bisa seperti itu….. mungkin, mungkin dia bukan orang yang tepat buatku…
Sebulan telah berlalu, aku sendiri masih bersama dengannya dan pergi ke sekolah bersama-sama. Tapi apa yang membuat rasa sakitku muncul adalah… aku melihat dia berjalan dengan … cowok  lain … Dia sambil tersenyum di wajahnya, senyum yang tidak pernah ia tunjukkan padaku …
Aku langsung berlari ke rumah dan melihat boneka-boneka di kamarku.. dan air mata menetes.. Mengapa dia memberikan ini semua kepadaku. Mungkin boneka boneka ini berasal dari beberapa teman laki-lakinya.
Dalam kemarahan yang mendalam, aku melemparkan boneka-boneka itu ke sekitarku.
Kemudian tiba-tiba telepon berdering. Ternyata itu telepon darinya. Dia mengatakan kepadaku untuk datang ke bus stop di luar rumah. Aku mencoba untuk menenangkan diri dan berjalan ke bus stop. Aku tetap mengingatkan diri bahwa aku akan melupakannya… bahwa ini semua akan segera berakhir..
Kemudian ia datang ke hadapanku, memegang sebuah boneka besar.
Jin: “Jo, aku pikir kamu tidak akan datang.”
Aku tidak bisa membencinya. Aku mencoba berpura-pura bertingkah seperti biasa dan menganggap tidak ada yang terjadi.
Tapi ternyata, dia memegang sebuah boneka. Sama seperti biasanya.
Aku: “Aku tidak butuh itu lagi.”
Jin: “Apa? … …Kenapa?”
Lalu aku mengambil boneka dari tangannya dan melemparkan boneka itu ke jalan.
Aku: “Aku tidak butuh boneka ini, aku tidak membutuhkannya lagi!! Aku tidak mau lagi melihat orang seperti dirimu!”
Aku mengatakan semuanya. Semua hal yang ada dalam pikiranku saat itu. Tapi tidak seperti biasanya, ia terlihat sangat terkejut. Matanya bergemetar.
“Maafkan aku..” Dia meminta maaf dalam suara yang kecil.
Kemudian ia berjalan untuk mengambil boneka yang aku lempar itu di jalanan.
Aku: “Bodoh kamu. Mengapa kamu mengambilnya? Buang saja boneka itu!”
Tapi ia tidak mendengarkan kata-kataku. Ia menghiraukanku dan tetap berjalan mengambil boneka itu.
TIN!!..TIN!!..TIN!!~
Dengan suara klakson yang kencang, sebuah truk melaju kencang kearahnya.
“Jin! Awas!! Pergi dari situ!!” Teriakku.. Tapi ia tidak mendengarkanku dan membungkuk untuk mengambil bonekanya.
“Jin!! Minggirlah!!”
TIIIINNN!!!!..
“Braakkk!!!”
Itulah bagaimana dia pergi dariku. Pergi tanpa membuka kedua matanya untuk mengucapkan kata-kata terakhirnya kepadaku.
Setelah hari itu, aku harus melewati hari-hariku dengan perasaan bersalah dan kesedihan akan kehilangan dirinya. Dan setelah melewati dua bulan seperti orang gila, aku mengambil boneka-bonekanya.
Boneka-boneka itu adalah satu-satunya peninggalan darinya untukku semenjak hari pertama kita berpacaran.
Lalu aku teringat hari-hari yang telah kuhabiskan dengannya dan mulai menghitung hari-hari dimana kita masih bersama-sama…
“Satu … dua … tiga …” Itulah bagaimana aku mencoba menghitung semua boneka itu.
“Empat ratus delapan puluh empat … empat ratus delapan puluh lima …” Itu semua berakhir dengan 485 boneka.
Aku kemudian mulai menangis lagi, dengan boneka di tanganku. Aku memeluk erat-erat boneka itu, dan tiba-tiba…
“I love you ~, I love you ~” Aku terkejut dan menjatuhkan boneka itu.
“I…lo..ve..you?” Aku lalu mengambil boneka itu dan mencoba menekan perut boneka itu.
“I love you ~ I love you ~” Mustahil! Kemudian aku menekan semua perut boneka-boneka itu..
“I love you ~”
“I love you ~”
“I love you ~”
Kata-kata tersebut datang tanpa henti. I..love..you …
Mengapa aku tidak menyadarinya. Di dalam hatinya selalu ada aku. Dia selalu berusaha melindungiku. Mengapa aku tidak menyadari bahwa dia mencintaiku seperti ini…
Aku mengambil boneka di bawah tempat tidurku dan menekan perutnya. Ini adalah boneka yang terakhir, boneka yang aku lempar di jalanan itu. Masih ada bercak darahnya di boneka itu.
Suara itu kemudian keluar dari boneka itu. Suara yang tidak pernah aku lupakan..
“Jo… Kamu tau hari ini hari apa? Kita telah saling jatuh cinta selama 486 hari. Kamu tahu, aku tidak bisa mengatakan aku mencintaimu….umm…itu semua karena aku malu untuk mengatakannya.
Kalau kamu mau memaafkanku dan mengambil boneka ini, aku berjanji akan mengatakan ‘Aku mencintaimu’ setiap hari.. setiap hari sampai aku mati Jo.. Aku mencintaimu…”
Air mata mengalir deras di wajahku.
Mengapa? Mengapa? Aku bertanya Tuhan.. Mengapa aku baru mengetahui ini semua sekarang?
Dia tidak berada di sisiku lagi.
Tetapi aku tahu kalau dia mencintaiku sampai detik terakhirnya..
Untuk itu… dan untuk alasan itu… … …menjadi pacuan semangat dalam hidupku..untuk terus berusaha dalam kehidupan yang indah ini.

Tulang Rusuk Yang Hilang

Posted by on | | 0 komentar

Tulang Rusuk Yang Hilang: Sebuah Cerita Cinta

 

semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih….
terima kasih untuk penulis cerita ini.....
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
 
 
                                                  

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.

Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!”     

Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”

Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar.  Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. ”
Lima tahun berlalu…..

Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan adayang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”
 
Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”

Mencari Dunia Yang Hilang........

Posted by on | | 0 komentar


Tahukah anda sebuah novel yang berjudul "The Lost World" atau Dunia Yang Hilang, cerita ekspedisi karangan penulis detektif Sir Arthur Conan Doyle Inggris. Novel itu menceritakan sebuah regu penjelajah dengan tidak disangka memasuki suatu dunia yang tingkat evolusinya masih berada pada masa ratusan juta tahun silam. Belum lama berselang, suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan "dunia yang hilang",dan "Taman Firdaus di bumi", dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah.

Tanah Suci Terakhir

Propisni Papua terletak di bagian barat Pulau Nugini, adalah propinsi paling jauh terpencil di Indonesia. Sedangkan "dunia yang hilang" itu terletak di ujung timur Propinsi Papua, di sebuah lereng Gunung Foja, merupakan daerah hutan hujan tropis yang jarang dijamah manusia. Luas daerah itu sekitar 3.000 kilometer persegi. Gunung Foja tingginya 2.200 meter di atas permukaan laut, sangat curam, bahkan warga setempat pun tak berani masuk ke wilayah itu, ditambah ekosistem yang sangat kaya, maka daerah itu tak diragukan merupakan tanah suci terakhir di dunia bagi survei ilmiah. Penemuan kali ini membuktikan lebih lanjut bahwa Pulau Nugini merupakan salah satu daerah yang paling kaya keanekaragaman hayatinya di dunia, dan tidak kalah dibandingkan dengan Kepulauan Galapagos yang pernah disinggahi Darwin pada masa lalu.

Organisator tim survei itu, anggota Konservasi Internasional, sebuah organisasi internasional yang melindungi keanekaragaman hayati global, Doktor Buchler Bruce, menceritakan hasil temuan mereka: "Seolah melalui pelengkungan waktu, kami telah memasuki dunia yang belum pernah didatangi manusia. Kami seperti anak kecil berada di toko kembang gula, di setiap tempat menyaksikan barang-barang aneh yang belum pernah dilihat sebelumnya. Sebenarnya apa saja yang telah disaksikan oleh para ilmuwan itu dalam survei selama satu bulan tersebut?

 Surga Burung
Kalau dihitung berdasarkan luas rata-rata, jenis burung di Pulau Nugini adalah yang paling banyak di dunia. Di surga burung itu, tim survei telah menyaksikan lebih 200 jenis burung. Begitu para ilmuwan tiba di daerah survei, mereka disambut oleh seekor burung yang aneh. Bulunya hitam, tapi mukanya berjengger warna kuning tua, seperti ayam. Buchler yang ornitolog akhirnya memastikan bahwa burung itu adalah honeyeater, atau burung pengisap madu jenis baru. Burung itu menjadi spesies jenis burung baru yang pertama ditemukan ilmuwan di Pulau Nugini sejak tahun 1939. Buchler menceritakan perasaannya waktu itu seolah jantungnya berhenti berdegup.


Namun saat yang lebih menggetarkan hati segera menyusul: sepasang burung yang belum pernah dikenal sebelumnya mempertunjukkan upacara pencarian jodoh di depan perkemahan mereka. Burung jantan berwarna hitam, di bagian tenggorokan terdapat bulu warna emas, dan yang paling menarik perhatian ialah enam batang bulu kepala sepanjang 10 sentimeter yang mirip kawat logam. Burung jantan menegakkan bulu-bulu itu dan terus menggetarkannya, sambil mengeluarkan bunyi yang merdu, nyata sekali ia sedang merayu burung betina. Sepasang burung itu adalah jenis Parotia berlepschi von Berlepsch, semacam burung cenderawasih enam bulu yang mengambil nama ilmuwan Jerman Von Berlepsch, dan dianggap sudah punah bertahun-tahun lalu.


Taman Binatang Menyusui
Kali ini para ilmuwan telah mencatat lebih 40 jenis binatang menyusui, di antaranya termasuk 6 jenis kanguru pohon yang sangat langka di daerah lain Pulau Nugini, khususnya sejenis kanguru pohon warna emas yang pertama kali ditemukan di Indonesia, dianggap sebagai kanguru yang paling cantik di dunia, juga adalah binatang berkantung (marsupial) paling berharga yang hidup di daerah hutan rimba.

 Katak "Mini"
Ahli binatang melata tim survei telah menkonfirmasi 60 jenis katak, termasuk 20 jenis baru yang belum pernah tercatat sebelumnya. Penemuan yang paling menggembirakan ialah sejenis katak yang pajang tubuhnya tidak lebih dari 14 milimeter. Katak itu dapat ditemukan hanya dengan meneliti suara sangat ringan di antara daun pohon. Begitu banyak jenis katak dan begitu besar perbedaannya, belum pernah ditemukan oleh para ilmuwan sebelumnya, sekaligus juga menunjukkan bahwa masunia masih sangat sedikit mengetahui kelompok jenis katak di daerah pegunungan Foja bahkan Pulau Nugini.

Dalam survei selama satu bulan, para peneliti berbagai bidang telah memperoleh hasil-hasil tertentu. Selain penemuan yang tersebut tadi, ahli serangga telah menemukan lebih 150 jenis serangga termasuk 4 spesies baru, khususnya jenis kupu-kupu langka yang jarang ditemukan di bagian lain dunia. Misalnya kupu-kupu sayap burung, diangkap sebagai kupu-kupu yang terbesar di muka bumi, rentangan sayapnya mencapai 18 sentimeter. Survei kali ini hanya menjelajah sebagian kecil daerah hutan hujan tersebut, dan masih terdapat daerah yang sangat luas untuk diselidiki lebih jauh oleh para ilmuwan. Kini mereka sedang siap melakukan survei ilmiah lagi pada akhir tahun ini untuk mendapatkan penemuan-penemuan yang lebih banyak. Selain itu, mereka juga mengarahkan pandangan kepada benua Afrika dan Amerika Selatan, siapa tahu barangkali di sana juga ada "dunia yang hilang" seperti itu.

Saudara pendengar, demikian tadi telah kami perkenalkan "dunia hilang" yang baru ditemukan di Papua..
semoga semua teman2 bisa terhibur......!!!